![]() |
| Foto Beberapa Kondisi Proyek Pembangunan Revitalisasi Yayasan Sekolah Luar Biasa (SLB) Trisulla Skill Woja Dompu, Dengan Alfris Sala satu Pemuda Sekaligus Mantan Ketua Karangtaruna Desa Matua |
Dompu,NTB_Bidikinfonews.com — Proyek pembangunan revitalisasi senai miliaran yang diketahui bersumber dari pemerintah pusat yang di salurkan di tingkat Sekolah SD.SMP. SMA dan sejerajatnya mulai dari tingkat daerah, kabupaten maupun kota di seluruh Indonesia tahun 2025, beberapa bulan terahir diketahui sangat rentan terjadinya dugaan praktek perkaya diri secara pribadi maupun kelompok tertentu, bahkan hingga berani melabrak prosodural aturan dalam pelaksanaan.
Perihal dugaan tersebut terjadi bukan tanpa alasan, Proyek pembangunan revitalisasi tingkap pendidikan yang bersumber dari anggaran APBN sebesar Rp1.721.504.000 dinilai sangat mengiurkan bagi para pihak tertentu hingga diduga memilih nekat melakukan sebuah tidakan kejahatan hingga berdampak pada pihak pribadi, Kelompok maupun kelurga lainya.
Salah satunya perihal dugaan tersebut terjadi pada tingkat pendidikan yayasan Sekolah luar Biasa (SLB) Trisulla Skill berlokasi di Desa Matua Kecamatan Woja Kabupaten Dompu saat ini, dalam tata kelola anggaran pembangunan proyek revitalisasi diduga kuat melanggar aturan dalam pelaksanaanya, sehingga memicu pertanyaan besar bagi sejumlah warga pemuda dan masyarakat yang ada di Desa Matua soal Kualitas dan Transparansi dalam pelaksanaanya proyek revitalisasi yang dilakukan oleh pihak pelaksana saat ini.
Kondisi yang mengarah pada dugaan tersebut nampak terlihat dengan jelas menurut mereka, Dengan banyaknya sorotan dan kritikan tajam yang datang dari beberapa aspek tingkat sosial yang ada saat ini membahas juga menelusuri nya, baik itu dari kalangan warga masyarkat, aktivis, LSM maupun dari sejumlah media pers yang ada khususnya yang ada di kabupaten dompu saat ini ingin mengetahui kejelasannya terjadi.
Baca Juga:kasus pengerusakan rumah di ginte sudah
Sala satunya seperti yang dilakukan oleh Alfaris sala satu pemuda yang juga mantan Ketua Karang Taruna Desa Matua satu ini misalnya. "Saya melihat dan menilai bahwa keberadaan proyek revitalisasi yang menelan anggaran negara yang cukup besar di salurkan pada beberapa sekolah yang ada penting untuk di kawal dan menelusurinya, sebab proyek ini dugaan saya sangat berpotensi terjadinya KKN dan semacamnya,"Terang Alfaris pada media ini saat di temui di kediamannya Selasa kemarin (27/10/25).
Alfaris yang akrap di sapa Bung Farit menuturkan bahwa bantuan proyek revitalisasi senilai miliaran itu dalam tahapan proses pelaksanaan dan lainya dilakukan diduga banyak yang tidak mengikuti juklas juknis dan aturan mainya dalam pelaksanaanya.
"Kita bisa melihat fakta lapangan yang terjadi saat ini, Mulai dari dugaan sengaja melangar aturan, hanya dengan adanya petunjuk pusat dinilai bertentangan dengan aturan yang ada yang semestinya jadi pijaka dalam proses pelaksanaan proyek di maksut, Contoh misalnya proyek yang ada tidak di perbolehkan di pihak ke tiga kan, karena progam revitalisasi ini di swakelola oleh para pihak penerima manfaat, Aneh nya fakta lapangan justru sebaliknya yang terjadi saat ini,"beber Bung Farid.
Ia ketahui bahwa perihal dugaan yang terjadi, di mana dalam satu sekolah itu ada banyak perusahan, UD yang mengikat kontrak kerjasama dengan pihak penerima manfaat yang ada.
"Baik itu sebagai, suplayer bahan material sampai dengan kebutuhan pembangunan lainya, kemudian guna mendukung dugaan kesepakatan jahat yang para pihak di maksut, Kemudian membentuk tim yang pengawas dan tim tehnis yang mereka tunjuk sendiri juga bisa memperkuat dugaan sekenario jahat ber rantai yang ada,"unkapnya.
Lanjut Farid jangan heran jika apa yang menjadi dugaan mereka terjadi pada kelompok oknum terkait berani langkahi juga mengabaikan aturan dalam proses pelaksanaan proyek yang ada selama ini.
"Para oknum diduga berani mengabaikan ketentuan, yaaa tau aja lah, Demi sebuah kebutuhan yang harus terpenuhi, pola strategi maupun lainya semua di mainkan oleh oknum terkait, ungkap Alfaris.
Lanjut pihaknya mengatakan, Proyek revitalisasi senai miliaran yang di kerjakan tersebut diduga kuat bermasalah, namun aneh nya terkesan tidak nampak, karena dugaan kami semua itu dibalut dengan kata sepakat dan dil_dilan oleh para oknum_oknum terkait.
"Sepengetahuan saya proyek revitalisasi ini dalam aturan tertuang, jika proyek revitalisasi itu dikerjakan secara swakelola oleh pihak sekolah sebagai penerima manfaat Tidak di perbolehkan pelaksanaan nya di pihak ke tiga kan, Namun yang terjadi justru sebaliknya. ketentuan yang semestinya jadi pijakan pelaksanaan dilapangan di duga tidak dilakukan.
Menurut bung Farid sendiri, apa benar jika pada proyek itu diduga ada permainan yang sengaja di lakukan baik oleh pihak oknum sekolah, tim tehnis maupun oknum pengawas dalam proses baik itu di lingkar bahan material administrasi bahkan tugas nya dalam mengawasi pengelolaan penggunaan anggaran yang ada.
"Dugaan itu ada benarnya, selain melabrak aturan yang ada, para pihak oknum juga diduga terkait terlibat, karena menurut saya yang diketahui dari a sampai z proyek revitalisasi beserta ketentuan aturan nya adalah pihak mereka itu sendiri,
Dari hasil penulusuran media ini dilapangan, ada banyak issue ber edar di tingkat warga masyarakat sekitar lokasi proyek yang ada, jika para pihak oknum terkait diduga telah mengurangi beberapa spek bahan material pada pelaksanaan pembanguan nya.
"Terkait hal itu, sama saya dan beberapa warga masyarakat lainya ada sekitar mendengarkan juga, spesifikasi bahan material yang di masukan atau di pake pada proyek yang ada diduga tidak memakai standar operasional SOP RAB proyek yang ada, itulah pentingnya pihak pemerintah atau ikspektorat ikut mengawasi tahapan pelaksanaan proyek yang ada, agar apa yang kita duga dapat terhindar, yaa meski saya bukat tim tehnis, namun saya sedikit mengetahui tentang itu.
Dengan batas waktu sekitar 220 hari proyek itu harus selesai vinising, bagai mana pandangan nya soal Kualitas pekerjaan yang ada diragukan. "Tidak hanya itu, dugaan kami metode yang sama dilakukan terjadi pada semua bangunan yang di bangun menurut kami,"Ungkap nya.
Simak video nya di bawah ini
Kira kira apa langkah yang akan di ambil oleh pihaknya selaku pemuda mewakili warga masyarakat sekitar. dan bagai mana semestinya menjadi harapannya pada pelaksanaan proyek revitalisasi yang ada.
“Semua pihak tentu menginginkan pekerjaan dan pengelolaan bantuan proyek revitalisasi senilai miliaran ini dapat benar_benar di laksanakan dengan baik dan mematuhi prosedur yang ada,"
Begitujuga dengan para pihak selaku penanggung jawab yang ada jalankan amanah serta tanggung jawab dalam pelaksanaan juga mengelola anggaran proyek revitalisasi dengan baik dan benar.
"Kemudian kami juga berharap kepada pemerintah terkait seperti Dinas ikspetorat, DPRD, bupati maupun gubernur baik di tingkat daerah, provinsi dan maupun pusat agar dapat segera mengevaluasi para pihak di bentuk sebagai Tim tehnis maupun tim pengawas pada program revitalisasi yang ada. Karena Para oknum diduga mengabaikan tanggung jawab nya,"Tegas Alfaris.
Alfaris juga mendesak kepada semua pihak terkait dapat di cek dan di telusuri pelaksanaan pekerjaan proyek revitalisasi ini di tingkat lapangan, agar dapat mengetahui seperti apa dan bagai mana kondisi beberapa proyek yang sebenarnya.
"Kami juga berharap, Dengan ada banyak dugaan yang terjadi di tingkat pelaksana proyek revitalisasi di lakukan, pihak Tim Ikspektorat kabupat, provinsi dan pusat dapat turun menelusuri di tingkat daerah kemudian di lakukan audit menyeluruh, jangan hanya menunggu laporan di meja saja jika ingin tuntaskan indikasi kejahatan yang terjadi,"Tutupnya.
Menangapi perihal dugaan yang terjadi. Kepala Yayasan Sekolah Luar Biasa (SLB) Trisula Skill Woja Dompu, Aryani Muhtar, S.Pd, yang di temui di depan pintu gerbang sekolahnya kemari Selasa (28/10/25), terkesan seolah sengaja menghindar dari media yang ingin mengambil gambar juga memwawancaraiinya terkait perihal duga tersebut.
Pasang iklan disini :
Miski begitu, Pihaknya ke esokan harinya kemudian kembali menangapi media ini melalui via wattssap pribadinya Rabu pagi (29/10/25) tadi sekitar pukul 08: 28 Wita, di mana adanya dugaan yang terjadi pada proyek revitalisasi di laksanakan terkait, Namun pihaknya membantah issue tersebut jika Itu hanya issue tidak benar adanya.
"Semua itu tidak benar adanya, pihak Kami berkerja sudah benar dan sesuai prosedur yang ada,
Ditanya mengenai soal dugaan penggunaan material pada proyek revitalisasi di sekolah yang dinilai tidak sesuai spesifikasi, Kepala sekolah mengelah dan menjawab dengan nada kesal, Semua sudah sesuai ko...?
"Kenapa tidak langsung ke lokasi? Ada pengawas, konsultan, dan tim pelaksana di sana. Semua sudah sesuai,” katanya.
Sementara darihasil pantauan media Bidikinfonews.com di lokasi lapangan menunjukkan, tidak satupun tim tehnis, pengawas dan lainya yang dapat di temui karena tidak ada di lokasi. Yang ada hanya beberapa orang tukang bersama buru nya yang sedang berkerja.
Seperti yang di ketahui, royek tersebut senilai Rp. 1, 7 sekian miliar rupiah meliputi pembangunan tiga ruang kelas, satu toilet, satu kantin, dan satu ruang administrasi. (Bl)
Komentar.jpg)