Komentar
Mataram_Bidikinfonews.com _ Aktivis muda, Suryadin alias Surya Gempar, menanggapi dengan santai namun tegas terkait dua surat yang diterbitkan Kepala Desa (Kades) Madawau, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima.
Dua surat tersebut diterbitkan dalam waktu berbeda — akhir Oktober dan awal November 2025 — dan masing-masing memuat tuduhan serius berupa penyerobotan lahan, penggelapan tanah, serta ancaman pembunuhan terhadap Subagio dkk, yang diketahui sebagai pemilik sah lahan.
Baca Juga:dinilai langgar sop dalam penanganan
Surya menilai, isi kedua surat tersebut tidak relevan dengan fakta maupun dokumen kepemilikan yang sah. Menurutnya, lahan yang dipersoalkan Kades Madawau merupakan warisan keluarga besar Subagio dkk, atas nama Yasin Ama Isya dan Yasin Ama Asya, yang telah memiliki sertifikat hak milik (SHM) sebagai bukti legalitas.
"Status tanah itu jelas hak milik. Mana bukti yang dilampirkan bersama surat kades? Jadi saya anggap itu kekonyolan, bukan surat sakti kades. Jangan tolol lah jadi pejabat,” ujar Surya dalam konferensi persnya, Minggu (09/11/2025) malam.
Pasang Iklan di Sini :
Lebih lanjut, Surya mengingatkan bahwa seorang kepala desa semestinya menjadi pengayom masyarakat, bukan justru memicu kegaduhan. Jika memang terdapat persoalan hukum terkait tanah atau sengketa sosial, kata Surya, ada mekanisme hukum dan lembaga berwenang yang menangani, bukan melalui surat pribadi seorang kades.
Surya juga menyarankan agar Kades Madawau lebih fokus menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di desa, ketimbang ikut mencampuri urusan internal keluarga lain yang bukan menjadi ranahnya.
"Selesaikan dulu urusan dan kasus-kasusmu sendiri. Jangan menerobos urusan keluarga orang lain, sementara jabatanmu saja belum mampu dipertanggungjawabkan di depan masyarakat,” tegasnya. (tim).