![]() |
| Ilustrasi |
Dompu, Bidikinfonews.com — Kepala Sekolah sekaligus Ketua Forum Kepala Sekolah SLB Kabupaten Dompu, Muhammad Yamin, S.Pd, dengan tegas membantah tudingan yang menyebut dirinya mengarahkan atau meminta sejumlah kepala sekolah SLB untuk memberikan uang kepada lima orang oknum wartawan, sebagaimana diberitakan oleh salah satu media online Revolusion.com.
Dalam klarifikasinya, Yamin menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak benar dan merupakan fitnah yang merugikan nama baiknya sebagai pendidik dan pimpinan lembaga pendidikan di bawah naungan Dinas Pendidikan.
Baca juga:diduga dua oknum wartawan terlibat
"Saya tidak pernah meminta, apalagi mengarahkan kepala sekolah SLB lain untuk memberikan uang kepada siapapun. Tuduhan itu tidak benar dan sangat mencoreng nama baik saya,” tegasnya.
Yamin kemudian memaparkan awal mula persoalan yang kini menjadi bahan fitnah oleh pihak media tersebut. Menurutnya, persoalan berawal dari dua kepala sekolah, salah satunya bernama Asikin, yang datang menemui dirinya guna mengembalikan uang yang sebelumnya dipinjam oleh Asikin.
Dijelaskan Yamin, Asikin meminjam uang lantaran tidak terima hanya diberi seratus ribu rupiah, sementara permintaannya sebesar lima ratus ribu rupiah tidak dipenuhi. Sebagai ketua forum kepala sekolah SLB Kabupaten Dompu, Yamin kemudian membantu mengomunikasikan persoalan itu agar dapat diselesaikan dengan baik, dan uang tersebut pun akhirnya dikembalikan.
Namun, oleh pihak media Revolusion.com, peristiwa tersebut diduga dipelintir dan diberitakan seolah-olah Yamin yang bermasalah atau mengatur pemberian uang kepada wartawan.
"Padahal yang punya persoalan adalah dua kepala sekolah itu sendiri. Asikin juga sempat marah karena uang yang ia minta tidak dipenuhi, lalu ia membuat laporan ke Jaksa terkait guru yang sebelumnya meminjam uangnya. Bahkan ia juga mengadu kepada lima orang wartawan perihal dugaan proyek revitalisasi. Dari situlah muncul berita yang justru menyeret nama saya,” terang Yamin.
Pasang iklan disini:
Yamin menilai pemberitaan tersebut sangat tendensius dan merusak reputasinya, sebab fakta yang terjadi di lapangan tidak seperti yang ditulis oleh pihak media.
Atas dasar itu, Yamin menyatakan akan menempuh jalur hukum dan melaporkan pihak-pihak terkait, termasuk oknum media atau wartawan yang diduga telah menyebarkan informasi tidak benar dan mencemarkan nama baiknya. Selain itu, ia menyayangkan atas sipak kepala sekolah SLB Trisulla Skill yang tegah menfitnah nya dengan keji semacam ini.
"Saya pribadi akan mengambil langkah hukum terhadap siapapun yang telah menyebarkan fitnah ini, termasuk pihak media yang memberitakan tanpa konfirmasi dan tanpa dasar fakta,” tegas Yamin.
Ia berharap agar masyarakat serta insan pers di Kabupaten Dompu lebih profesional dan berpegang pada kode etik jurnalistik, dengan selalu mengedepankan prinsip keberimbangan dan kebenaran informasi sebelum dipublikasikan.
"Hal ini dugaan saya sengaja di lakukan oleh pihak media terkait, Pertama pihak nya tidak profesional dalam menjalankan tugas sebagai wartawan, di mana perimbangan informasi pemberitaan harus di utamakan bukan sebaliknya seperti ini, pihak terkait sebelumnya tidak pernah menghubungi konfirmasi atau mendatangi saya untuk di mintai keterang, tiba tiba saya di kagetkan dengan kemunculan berita aneh menurut saya. Hak saya membantah seolah tidak di berikan menurut saya,"Tegas Yamin dengan nada kesal. (Bl).
Komentar